Teater tragedi adalah teater yang dapat dikatakan sebagai evolusi dari teater tragedi Yunani Kuno. Dulu, tragedi adalah sebuah nyanyian yang dinyanyikan sebagai iringan terhadap kambing yang akan dikorbankan sebagai pengormatan terhadap dewa Dionysos. Namun, asal muasal teater tragedi Yunani sulit untuk diketahui karena ketiadaan bukti dan sumber-sumber yang meragukan, sehingga asal muasal tragedi Yunani sulit untuk dilacak dan diketahui. Lalu, teater tragedi itu seperti apa sih?
Foto pementasan Electra oleh Sophocles oleh Monica Payne, UCLA, 2010. Tim Schroepfer.
Teater tragedi pada dasarnya adalah sebuah bentuk teater yang menampilkan drama tragedi yang biasanya didasarkan pada penderitaan manusia dan peristiwa menyakitkan secara emosional. Seni pertunjukkan ini biasanya menceritakan kisah sedih yang mengharukan, seperti misalnya, menampilkan tokoh-tokoh baik yang disukai penonton (protagonist) yang berkarakter mulia, namun bernasib buruk atau menyebabkan masalah (konflik-konflik) terhadap orang-orang disekitarnya. Mengakibatkan tokoh yang seharusnya protagonist itu malah dianggap sebagai biang keladi dan sasaran bagi orang-orang sekitarnya yang ada dalam cerita. Contoh yang dapat dilihat seperti cerita Sampek Engtay yang sangat terkenal di dunia teater.
Tujuan utama dari lakon tragedy adalah membuat para penonton mengalami pengalaman emosi yang bergejolak melalui cerita yang dibawakan melalui identifikasi dan pendekatan terhadap para tokoh yang ada dalam cerita. Cerita tragedi akan benar-benar membuat penonton merasa kasihan dan sedih terhadap karakter protagonist yang baik itu, dengan berakhir tragis atau mengalami kesengsaraan. Cerita yang dibawakan akan sangat berat, sangat sulit bagi si karakter utama, sehingga membuat karakter protagonist itu sangat menderita untuk menyentuh hati para penonton.
Kesengsaraan tokoh utama bukanlah masalah utama dari teater tragedi, namun yang paling penting adalah tentang apa yang dikatakan dari cerita tragedi itu terhadap kehidupan yang ada secara nyata. Teater tragedi memberikan pembelajaran kepada para manusia untuk merenungkan hakikat kehidupan dari berbagai sisi dan sudut pandang.
Referensi:
Comments