Pementasan Besar adalah pementasan teater yang dilaksanakan STMANIS setiap tahunnya. Pementasan Besar berbeda dari pementasan-pementasan STMANIS yang lainnya karena pementasan ini memiliki skala yang lebih besar daripada pertunjukkan lain yang dilakukan STMANIS pada tahun yang sama. Pementasan Besar ini telah diadakan secara rutin agar dapat menjadi wadah berkarya dan bekerjasama bagi para anggota STMANIS.
Pementasan Besar STMANIS di tahun 2019 ini bertajuk “Samanter: Dunia Misty”. Naskah ini ditulis oleh Wahyu Filo Gunawan yang juga telah menulis naskah untuk Pementasan Besar tahun 2018 yang berjudul SAMANTER, dan untuk Pementasan Besar 2019 ini dibantu oleh Raden Ayu Aura Dewi selaku anggota aktif STMANIS. Samanter: Dunia Misty disutradarai oleh M. Aify Fauzan yang juga merupakan alumni STMANIS. Pementasan ber-genre fantasi ini dibawakan secara semi musikal.
Sebagai produksi STMANIS yang ke-53, “Samanter: Dunia Misty” menjadi produksi pertama yang diselenggarakan di Gedung Kesenian Jakarta. Pementasan “Samanter: Dunia Misty” ini adalah kelanjutan dari kisah pementasan STMANIS tahun 2018 yaitu SAMANTER. Namun kisah kali ini telah dikemas sedemikian rupa menjadi cerita yang baru sehingga penonton yang tidak menyaksikan pementasan SAMANTER tahun lalu, tetap dapat memahami dan menikmati “Samanter: Dunia Misty”.
Kisah pementasan kali ini, menceritakan tentang tiga golongan makhluk yang pada awalnya saling hidup bersinergi dengan baik di Samanter. Namun, sejak adanya sebuah peperangan hebat, salah satu golongan makhluk yang disebut dengan Kaum Declaire pada akhirnya memutuskan untuk pergi dari Samanter. Mereka memisahkan diri dan membangun kehidupan baru di Dunia Misty yang merupakan perbatasan antara dunia nyata dan dunia mimpi. Namun, makhluk-makhluk di Samanter tidak mengetahui kemana perginya mereka sehingga akhirnya seluruh makhluk Samanter menyebut Kaum Declaire sebagai Makhluk-Makhluk Tak Terlihat.
Sementara Kaum Declaire yang kini tinggal di Dunia Misty, memiliki harapan kehidupan baru mereka akan tenang dan damai tanpa adanya peperangan atau gangguan dari makhluk lain. Merekapun mulai membangun sebuah gerbang pelinding yang akan menjaga diri mereka dari makhluk lainnya, khususnya para Damontis yang selalu memiliki niat jahat. Berkat gerbang itu, makhluk lain yang memasuki Dunia Misty tidak akan melihat keberadaan mereka. Gerbang itu kemudian dijaga oleh 4 Gatekeeper.
Ratusan tahun berlalu. Gerbang tersebut diketahui mulai rusak. Hal ini disebabkan karena kemunculan cahaya merah yang telah membangkitkan Ratu Alence. Salah satu Gatekeeper bernama Thalia, dituduh menjadi salah satu penyebab dari kerusakan gerbang itu. Suatu hari, Thalia memutuskan untuk pergi dari Dunia Misty dan kembali ke Samanter untuk menyelesaikan semua permasalahan yang terjadi dan membunuh Ratu Alence. Ia berharap, seluruh Kaum Declaire bisa menganggapnya sebagai pahlawan.
Ditengah petualangannya, ia bertemu dengan sahabat lamanya yang merupakan Damontis bernama Siramos Yun, yang kemudian akan membantunya untuk menyelesaikan tujuannya. Pementasan ini juga akan menceritakan bagaimana ketiga golongan makhluk Samanter berusaha mencapai keseimbangan alam Samanter seperti semula.
Telah dipentaskan pada 26 Mei 2019 lalu, pementasan “Samanter: Dunia Misty” ini telah berhasil mempertahankan penyelenggaraan Pementasan Besar secara eksternal dan mencakup masyarakat yang lebih luas lagi, dan kepada seluruh masyarakat penikmat seni teater, nantikan pementasan-pementasan STMANIS berikutnya!
STMANIS MAKIN MANIS!